Halaman

Senin, 28 Maret 2011

SISTEM REPRODUKSI

 1. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
2. Kompetensi Dasar
 3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pem-bentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, dan pemberian ASI, serta kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.
3. Indikator
  • Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan.
  • Menjelaskan proses pembentukan sperma dan sel telur.
  • Mengurutkan tahapan spermatogenesis dan oogenesis.
  • Membuat charta/model spermatogenesis dan oogenesis.
  • Menguraikan proses ovulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • Menjelaskan proses menstruasi.
  • Pemahaman diri akan peristiwa menstruasi.
  • Mendeskripsikan alat kontrasepsi pada pria dan wanita
4. Tujuan Pembelajaran
  • Memberikan dasar dan landasan yg kuat kepada anak sedini mungkin untuk mencegah terjadi penyimpangan seksualitas, seks bebas, kehamilan di usia muda/kehamilan tidak dikehendaki dan atau aborsi.
  • Menjelaskan peran hormon dalam menjaga siklus menstruasi manusia.
  • Menghubungkan peran hormon seks dengan perubahan-perubahan yang tejadi di dalam ovarium dan uterus.
  • Siswa dapat menghitung periode menstruasinya sendiri.
  • Siswa dapat menentukan masa subur.
  • Siswa dapat menguraikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya selama masa menstruasi.
  • Siswa dapat mengaitkan perubahan perubahan yang terjadi dalam dirinya dengan perubahan kadar hormon gonadotropin.
  • Siswa dapat memahami sistem kesehatan reproduksinya, implikasinya terhadap fungsi organ tubuh itu sendiri maupun hubungan komunikasi dengan orang lain.
  • Memberikan dasar dan landasan yang kuat kepada anak sedini mungkin untuk mencegah terjadi penyimpangan seksualitas, seks bebas, kehamilan di usia muda/kehamilan tidak dikehendaki dan atau aborsi.
5. Uraian Materi
ANATOMI REPRODUKTIF LAKI-LAKI
ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL

 Klik kanan animasi  kemudian klik play tuk menghentikan atau menjalankan animasi:
 PART OF TESTIS

 ORGAN REPRODUKSI INTERNAL
Klik kanan animasi  kemudian klik play tuk menghentikan atau menjalankan animasi
GONAD
 Untuk mengetahui letak kelenjar kelamin laki-laki klik animasi ini :
SALURAN  KELAMIN PRIA

 ANIMASI KELENJAR KELAMIN PRIA
Klik kanan pada gambar lalu klik play untuk menjalankan dan menghentikan animasi
Gambar di samping menunjukkan gonad jantan atau Testes (tunggal , testis) terdiri atas banyak saluran yang melilit lilit yang dikelilingi oleh jaringan ikat , saluran tersebut adalah tubula seminiferus (seminiferous tubule), tempat sperma terbentuk . Sel-sel Leydig  (Leydig cells) yang tersebar di antara tubula seminiferus menghasilkan testosterone dan androgen lain yang merupakan hormone seks jantan.
Dari tubula seminiferus ,sperma lewat ke dalam epididimis. Selama ejakulasi sperma didorong dari epididimis melalui vas deferens berotot. Kedua duktus ini (satu dari setiap epididimis) berawal dari skrotum di sekitar dan di belakang kandung kemih, dimana masing-masing menyatu dengan duktus ejakulasi (ejaculatory duct) yang pendek. Duktus ejaculatory  itu membuka ke dalam uretra, yaitu saluran yang mengosongkan isi sistem sistem ekskresi dan sistem reproduksi.Uretra terdapat di sepanjang penis dan membuka ke luar pada ujung penis.
Kumpulan kelenjar aksesoris (vesicular seminalis, prostate,dan kelenjar bulbouretralis) menambahkan sekresi ke semen yaitu cairan yang diejakulasikan.
VESICULA SEMINALIS
1        terdapat  sepasang menyumbangkan sekitar 60% total volume semen.
2        Kental kekuning kuningan dan alkalis (bersifat basa).
3        Mengandung mucus , gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma) ,enzim pengkoagulasi,  asam askorbat dan prostaglandin.
Prostaglandin  : mengencerkan mucus pada pembukaan uterus dan merangsang kontraksi otot uterus  yang membantu menggerakkan semen masuk ke dalam uterus.
Semen bersifat sedikit alkalis  : Hal ini membantu menetralkan vagina yang asam, sehingga melindungi sperma dan meningkatkan motilitasnya.
Enzim pengkoagulasi : Ketika pertama kali diejakulasi, semen berkoagulasi sehingga memudahkan kontraksi uterus untuk menggerakkannya, kemudian antikoagulan mencairkan semen dan sperma mulai berenang melalui saluran perempuan.
KELENJAR PROSTAT (PROSTAT GLAND)
 - Kelenjar pensekresi semen terbesar .
- Kelenjar ini mensekresikan produknya secara langsung ke dalam urethra melalui beberapa saluran kecil.
- Cairan prostate bersifat encer dan seperti susu
- Mengandung enzim antikoagulan , sitrat (nutrient bagi sperma) dan sedikit asam.
KELENJAR BULBOURETRALIS (BULBOURETRAL GLAND)
 - Sepasang kelenjar kecil yang terletak di sepanjang uretra , di bawah prostate.
- Sebelum ejakulasi kelenjar ini mensekretkan mucus bening yang menetralkan setiap urin asam yang masih tersisa dalam uretra.
KETERKAITAN DAN KERJASAMA YANG KOMPLEKS PADA HORMON-HORMON MENGATUR REPRODUKSI
   
Animasi  :KONTROL HORMON 1
Pada jantan , hormone kelamin utama adalah androgen yang paling penting diantaranya adalah testosterone. Androgen, hormone steroid yang sebagian besar dihasilkan oleh sel-sel Leydig testes, secara langsung bertanggung jawab atas karakteristik seks primer dan sekunder jenis kelamin jantan.
Karakteristik  seks primer :
Tanda-tanda yang berkaitan dengan sistem reproduksi seperti :
- perkembangan vas deferens dan ductus duktus lain.
- Perkembangan struktur reproduksi eksternal
- Produksi sperma
Karakteristik seks sekunder
Adalah cirri yang tidak secara langsung berkaitan dengan sistem reproduksi yang meliputi :
- perubahan suara menjadi berat
- persebaran rambut di muka dan pubis
- pertumbuhan otot
Androgen juga menjadi penentu kuat perilaku pada mamalia dan vertebrate lainnya. Selain perlaku seksual spesifik dan dorongan seksual, androgen meningkatkan agresivitas secara umum dan juga bertanggung jawab atas perilaku seperti berkicaunya burung dan perilaku memanggil-manggil pada katak.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma dewasa yang berlangsung dalam tubulus seminiferus testes yang melibatkan hormone androgen serta hormone dari pituitary anterior dan hipotalamus .
Hipothalamus mengeluarkan GnRH yang merangsang pituitary gland anterior untuk mengeluarkan FSH dan LH.
FSH merangsang produksi sperma oleh testes.
LH merangsang sekresi androgen dari testes yaitu testosterone,dimana hormone ini yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seks sekunder laki-laki. Feed back negative mengontrol fungsi reproduksi laki-laki.
Peningkatan hormone testosterone akan menghambat pengeluaran GnRH sehingga mengurangi kadar FSH dan LH sehingga mengurangi jumlah pengeluaran testosterone dan hal ini menjaga jumlah optimum hormone androgen dalam darah.
sperma
Gambar di atas mengkorelasikan tahapan meiosis dalam perkembangan sperma (kiri) dengan struktur tubula seminiferus . Sel-sel kecambah(germinal) primordial testes embrio berdiferensiasi menjadi spermatogonia, yaitu sel diploid yang merupakan precursor sperma.Terletak di dekat dinding bagian luar tubulus seminiferus, spermatogonia mengalami mitosis berulang-ulang yang menghasilkan sperma potensial dalam jumlah besar. Pada jantan dewasa 3 juta spermatogonia per hari berdiferensiasi menjadi spermatosit primer . Jumlah kromosom berkurang separuh ketika spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis pertama. Dalam diagram yang disederhanakan ini jumlah diploidn(2n) hanya 4: jumlah 2n sesungguhnya pada manusia adalah 46. Perhatikan bahwa masing-masing spermatosit sekunder hanya mempunyai 2 kromosom (jumlah haploid) , dan kromosom ini masih tetap diduplikasi, dan masing-masing terdiri atas dua kromatid yang identik. Pembelahan meiosis kedua menghasilkan empat spermatid , masing-masing dengan duak kromosom tunggal . Spermatid kemudian berdiferensiasi menjadi spermatozoid dewasa atau sel sperma. Hal tersebut melibatkan asosiai sperma yang sedang berkembang itu dengan sel sertoli besar, yang memindahkan nutrient ke spermatid. Selama spermatogenesis , sperma yang sedang berkembang itu secara perlahan lahan didorong kea rah tengah tubula seminiferus dan menuju ke epididimis , tempat sperma mendapatkan motilitasnya (kemampuan bergerak).
Proses tersebut dari pembentukan spermatogonia hingga ke sperma yang motil memerlukan waktu 65 sampai 75 hari pada laki-laki.

ANATOMI REPRODUKTIF PEREMPUAN
Untuk mengetahui gambar struktur organ wanita klik animasi organ reproduksi wanita di bawah ini :

Animasi :
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Klik kanan pada gambar lalu klik play untuk menjalankan dan mematikan animasi
GONAD
-          Berada dalam rongga abdomen, menggantung dan bertaut melalui mesenterium ke uterus.
-          Masing-masing ovarium mengandung banyak folikel, dimana folikel terdiri atas satu sel telur yang sedang berkembang
-          Keseluruhan dari 400.000 sel telur yang dimiliki oleh seorang perempuan sudah terbentuk sebelum kelahirannya.,dari sejumlah tersebut , hanya beberapa ratus folikel yang akan membebaskan sel telur selama tahun-tahun reproduksi perempuan, mulai dari masa pubertas sampai masa menopause.
-          Umumnya sebuah folikel matang dan membebaskan sel telurnya (ovulasi) setiap satu siklus menstruasi.
-          Sel-sel folikel juga menghasilkan hormone estrogen.
-          Setelah ovulasi jaringan folikel yang tertinggal dalam ovarium akan diperdarahi oleh pembuluh darah setempat dan membentuk massa padat yang disebut korpus luteum.
-          Korpus luteum mensekresikan tambahan estrogen dan progesterone yaitu hormone yang mempertahankan  dinding uterus selama kehamilan.
OVIDUCT (TUBA FALOPI)
-          Memiliki pembukan yang mirip corong dan silia  yang terdapat pada epithelium bagian dalam yang melapisi duktus itu akan membantu menarik sel telur  dan mengirimnya menuruni duktus sampai ke uterus.
UTERUS
-          Organ tebal dan berotot yang dapat mengembang selama kehamilan untuk menampung fetus.
-          Lapisan bagian dalam uterus disebut endometrium, dialiri oleh sangat banyak pembuluh darah.
CERVIX ( LEHER UTERUS)
-Bagian yang membuka ke vagina.
VAGINA
-          ruangan berdinding tebal yang membentuk saluran kelahiran yang dilalui bayi saat lahir.
-          Merupakan tempat singgah sperma selama kopulasi
HIMEN
-          membrane yang menutupi sebagian lubang vagina
VESTIBULA
-          Bagian dimana lubang vagina serta lubang uretra terletak yang dibatasi oleh sepasang lipatan kulit tipis  yaitu labia minora. Satu pasang tonjolan berlemak dan tebal yaitu labia mayora , membungkus dan melindungi labia minora dan vestibula.
KELENJAR BARTHOLIN
-          terletak di dekat lubang vagina , mensekresikan mucus ke dalam vestibula yang menjaganya tetap terlumasi .
oogenesis1-300x205
(a)    Produksi ovum atau sel telur dimulai dengan mitosis sel germinal primordial dalam embrio, yang menghasilkan oogonia diploid (2n = 4) . Masing-masing oogonium berkembang menjadi oosit primer, yang juga diploid. Mulai pada saat pubertas , sebuah oosit primer umumnya menyelesaikan meiosis 1 setiap bulan. Pembelahan meiosis pada oogenesis melibatkan sitokinesis yang tidak sama (unequal cytokinesis). Pembelahan meiosis pertama menghasilkan sebuah sel besar , yaitu oosit sekunder, dan sebuah badan polar (polar body) yang lebih kecil. Pembelahan meiosis kedua , yang menghasilkan ovum dan badan polar kecil lainnya, hanya terjadi jika sel sperma menembus oosit sekunder.. Setelah meiosis selesai dan badan polar kedua memisah dari ovum, nucleus haploid sperma dan ovum matang menyatu dalam proses fertilisasi sesungguhnya.
(b)   Penampakan potongan ovarium ini menggambarkan tahapan perkembangan folikel ovarium yang menyertai oogenesis.
  1. Masing-masing oosit primer berkembang di dalam sebuah folikel.
  2. Sebagai respon terhadap FSH, beberapa folikel tumbuh
  3. Umumnya hanya satu yang matang
  4. Dalam proses yang dikenal sebagai ovulasi, folikel pecah , yang membebaskan sebuah oosit sekunder.
  5. Jaringan folikuler sisanya berkembang menjadi korpus luteum.
  6. Mengalami disintegrasi ketika fertilisasi tidak terjadi.
Untuk memudahkan , tahapan tersebut disajikan sebagai siklus  ( tanda panah), meskipun  tiap tahap terjadi pada waktu yang berlainan dan tidak pernah terjadi secara bersamaan di dalam ovarium. Pada ovarium yang sebenarnya , masing-masing folikel tetap berada di satu tempat selama mengalami serangkaian tahapan tersebut.
POLA BETINA
Dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada mamalia betina.
  1. Siklus menstruasi (menstrual cycle)
  2. Siklus estrus ( estrous cycle)
 Perbedaan dari kedua siklus tersebut adalah pada siklus menstruasi , endometrium akan meluruh dari uterus melalui serviks dan vagina dalam pendarahan yang disebut sebagai menstruasi.
Pada siklus estrus, endometrium diserap kembali oleh uterus dan tidak terjadi pendarahan yang banyak.
SIKLUS MENSTRUASI (MENSTRUAL CYCLE)
Siklus menstruasi  secara spesifik mengacu pada perubahan yang terjadi dalam uterus, tahapannya berupa :
  1. Fase aliran menstruasi (menstrual flow phase)
Terjadi saat pendarahan menstruasi (hilangnya sebagian besar lapisan fungsional endometrium)
  1. Fase proliferasi
Proses regenerasi dan penebalan dari sisa endometrium tipis yang tersisa
  1. Fase sekresi (secretory phase)
Berlangsung 2 minggu lamanya , endometrium terus menebal , mengandung lebih banyak pembuluh darah dan mengembangkan kelenjar yang mensekresikan cairan yang kaya akan glikogen.
Jika embrio masih belum terimplantasi dalam dinding uterus pada akhir fase sekresi, maka aliran menstruasi baru akan dimulai, yang menandai siklus berikutnya.
Terjadi secara parallel dengan siklus menstruasi adalah siklus ovarium (ovarian cycle), tahapannya adalah ;
  1. Fase folikuler
Saat beberapa folikel di ovarium mulai tumbuh. Sel telur membesar dan pembungkus sel folikel menjadi berlapis-lapis. Diantara beberapa folikel yang mulai tumbuh , umumnya hanya satu yang membesar dan matang, sementara yang lainnya akan mengalami disintegrasi. Folikel yang matang itu mengembangkan rongga internal yang penuh cairan dan tumbuh menjadi sangat besar dan membentuk tonjolan pada permukaan ovarium.
  1. Fase ovulasi
Ketika folikel dan dinding ovarium di dekatnya pecah , sehingga melepaskan oosit.
  1. Fase luteal
Jaringan folikel yang tertinggal di ovarium setelah ovulasi diperdarahi oleh pembuluh darah setempat dan berkembang menjadi korpus luteum yaitu jaringan endokrin yang mensekresikan hormone betina.
Hormon mengkoordinasikan siklus menstruasi dan siklus ovarium.
mens-278x300
 
 
-          Selama fase folikuler siklus ovarium, pituitari mensekresikan sejumlah kecil FSH dan LH sebagai respons terhadap perangsangan oleh GnRH (Gonadotropin releasing hormone) dari hipotalamus. Pada waktu ini sel-sel folikel ovarium yang belum matang mempunyai reseptor untuk FSH  tetapi bukan untuk LH.
-          FSH merangsang pertumbuhan folikel , dan sel-sel folikel yang sedang tumbuh ini mensekresikan hormone estrogen yang disekresikan selama sebagian besar fase folikuler.
-          Lihat table di atas terjadi peningkatan lambat jumlah estrogen yang disekresikan selama sebagian besar fase folikuler.
-          Peningkatan kecil kadar estrogen juga menghambat sekresi hormone pituitary , sehingga mempertahankan kadar FSH dan LH  relative rendah selama sebagian besar fase folikuler.
-          Hubungan antar hormone tersebut berubah secara radikal dan relative mendadak ketika sekresi estrogen oleh folikel yang sedang tumbuh mulai meningkat tajam , estrogen dalam konsentrasi tinggi merangsang hipotalamus untuk meningkatkan pengeluaran GnRH  yang merangsang pituitary untuk mengeluarkan FSH dan LH dalam jumlah besar. Pengaruh itu lebih besar terhadap LH karena kadar estrogen yang tinggi juga meningkatkan sensitivitas mekanisme pelepasan LH , serta  menginduksi pematangan akhir folikel dan akhirnya ovulasi terjadi sehari setelah lonjakan kadar LH tersebut.
-          Setelah ovulasi LH merangsang transformasi jaringan folikel yang tertinggal di ovarium untuk membentuk korpus luteum .
-          Di bawah pengaruh LH selama fase luteal siklus ovarium, korpus luteum mensekresikan estrogen dan progesterone, yang merangsang penebalan dinding endometrium.
-          Korpus luteum umumnya mencapai perkembangan maksimalnya 8 sampai 10 hari setelah ovulasi.
-          Setelah kadar estrogen dan progesterone meningkat , kombinasi hormone itu memberikan umpan balik negative pada hipotalamus dan pituitary, sehingga menghambat sekresi LH dan FSH.
-          Mendekati akhir fase luteal , korpus luteum akan lisis sehingga konsentrasi progesterone dan estrogen akan menurun tajam  sehingga tidak ada lagi yang mampu mempertahankan perkembangan dan pemeliharaan berkelanjutan dinding endometrium sehingga terjadilah peluruhan.
-          Sementaras itu penurunan kadar hormone ovarium tersebut merangsang kembali hipotalamus untuk untuk mengeluarkan GnRH yang merangsang pituitary untuk mengeluarkan FSH dan LH sebagai pertanda dimulainya pertumbuhan folikel baru di ovarium.
Klik animasi siklus menstruasi di bawah ini :
Animasi  : menstrual_cycle_dw2
klik tanda panah untuk melihat tahapan menstruasi.
4.1. Latihan 1

1). Dimanakah letak kelenjar prostat dan apakah fungsi dari kelenjar tersebut, dan apakah yang akan terjadi jika seorang pria mengalami kerusakan pada kelenjar tersebut ?
2). Apa yang dimaksud dengan masa pubertas?
3). Hormon-hormon apa sajakah yang berperan dalam siklus menstruasi

Semoga bermanfaat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar